Thursday 19 March 2020

He comes (for back or ?)

Assalamualaykum warrahmatullahi wabarakatu

Mau curhat, ini yg susah diungkapkan tapi akhirnya gue ungkapkan di blog. Huuu serius serius pasang muka serius bacanya. Ini agak sedikit puitis tapi ada kocak nya juga, ya kalian mungkin tau lah gmn kalo orang kocak lagi sedikit galau tapi hijrah gtu, ya begitulah pokonya baca aja

Check it out!!!

Setelah hampir 1 tahun setelah kejadian itu, dia kembali. Dia kembali sebagai dirinya, tidak ada perubahan, masih sama seperti dulu

Rasa ini yg hampir tenggelam karna waktu dan usaha-usaha ku, kembali muncul ke daratan, menemui dia yg tiba tiba hadir menyapa di kehidupan nyata ku melalui pesan WhatsApp

Aku sangat bahagia ketika dia text ku pertama kali. Rasa bahagia bercampur deg degan, rasa ini seperti sudah lama tidak ku rasakan. Karena jujur, hari itu aku sangat memikirkannya dan entah mengapa tiba tiba dia text ku. Apa ini jawaban dari doa doa ku?

Mungkin benar pribahasa karna nila setitik rusak susu sebelanga. Tapi ini lain cerita, karna text sedikit, rusak usaha move on ku berbulan bulan

Mungkin iman ku yg tidak kuat. Mungkin usaha ku kurang maksimal. Mungkin hati ku masih belum bisa sepenuhnya ikhlas. Atau mungkin ini jawaban dari Allah atas doa doa ku?

Aku berfikir positif, mungkin ini jawaban dari Allah atas doa ku. Ya, aku selalu berdoa: Ya Allah berilah dia hidayahmu agar dia berada di jalan lurusmu dan jika dia jodohku maka dekat kan lah aku dengannya, jika dia bukan jodohku maka mudahkanlah aku untuk melupakannya dan hapuskanlah rasa ini

3 hari berlalu, aku dan dia text terus menerus. Aku masih berfikir apakah ini hasil dari doa ku? Dia kembali. Ya Allah terimakasih engkau telah mengabulkan doa ku.

Hari ke 4, aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya mengenai perasaan ini. Jantung ini berdegup cepat, rasanya seperti dulu saat dia mengatakan kita selesai.

Aku takut, aku takut, aku benar benar takut dia pergi lagi. Aku takut pertanyaan ini tidak cocok ditanyakan. Aku takut akan jawabannya. Tapi aku harus tanyakan ini sebelum semuanya semakin jauh. 

Benar saja, yg ku takutkan terjadi. Bukan, bukan karna pertanyaan ini tidak cocok ditanyakan dan dia marah. Tapi, aku terbawa perasaan selama 4 hari ini dengan dia sehingga aku takut akan kehilangan dia (lagi). 

Ya aku terlalu berharap lebih kepada dia

Mungkin ini belum berakhir, karena rencana Allah adalah yg paling baik, Allah yg Maha mengetahui. Kita manusia hanya bisa berfikir dan berusaha, tapi Allah lah yg menentukan semuanya

Benar ucapan Ali Bin Abi Thalib yg mengatakan : aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yg paling pahit ialah berharap kepada manusia

Bukan dia, tapi aku yg salah. Aku yg terlalu terbawa perasaan dan berharap kepada manusia. Ya Allah Engkau lah yg Maha pengampun, ampunilah dosa dosa serta ke-khilafan yg telah hamba lakukan

Ku lanjutkan doa ku untuknya seperti kala itu: Ya Allah berilah dia hidayahmu agar dia berada di jalan lurusmu dan jika dia jodohku maka dekat kan lah aku dengannya, jika dia bukan jodohku maka mudahkanlah aku untuk melupakannya dan hapuskanlah rasa ini

Mungkin orang lain bertanya, mengapa masih memikirkannya? Dia bukan orang baik. Dia negatif negatif negatif negatif. 

Itu yg orang lain tau tentang dia. Tapi aku, lebih dari 1 tahun dengan dia. Entah aku yg buta akan cinta, atau apa? Aku tau sifat negatifnya, tapi aku berfikir setiap orang punya sisi negatif dan positif. Belum tentu kamu lebih baik dari dia

Beberapa orang cerita negatif tentang dia. Aku sudah tau sifat negatif dia yg seperti itu. Tapi apakah orang lain tau tentang sifat positif dia? Apakah orang lain tau bagaimana perjuangan dia? Apakah orang lain tau bagaimana kehidupannya di rumah? 

Tidak. Aku kira orang lain tidak tau akan sisi positif dia. Mungkin aku sedikit lebih tahu dibanding mereka. 

Tapi kembali lagi ke jalan Allah, Allah lah yg Maha Mengetahui akan segala sesuatu. Kita, sebagai hambanya masih sering berbuat khilaf dan bertaubat berkali kali. Allah lah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Cukup sekian dan terimakasih telah membaca

Kalau ada yg ga nyambung, tolong dimaklumi. Karena galau tapi berusaha tegar, air mata udah ditenggorokan *lah ko bisa air mata di tenggorokan-,- kan air mata turunnya dari mata bukan dari bawah wkwkwwk
Dalam keadaan kaya gini aja masih sempetnya ngetik "wkwk" 
Sok kuat emang aku mah

Keadaan saat ini: jam 0:58 tgl 19 maret 2020, ngetik di hp, kaya nyesek pengen nangis, tapi harus tegar dibawa seneng aja gitu, inget Allah, makanya harus percaya sama Allah, makanya kalo Allah bilang di dengerin, makanya kalo hijrah harus istiqomah, makanya inget kajian ustadz, giliran sedih inget Allah, giliran bahagia gada inget ingetnya Astagfirullahaladzim
Padahal kemarin bahagia langsung ucap Alhamdulillah dia text wkwkwkwk
Ya namanya jalan hidup, gada yg tau yaaa

wallahu a’lam bis-shawab
Wassalamualaykum warrahmatullahi wabarokatu 🙏 cheers up!!!!!!